1.Debarking: Jika bahan bakunya adalah kayu gelondongan dengan kulit pohon, kami menggunakan pengusir kayu untuk mengambil kulitnya. Jika bahan bakunya lain seperti jerami, sekam padi, serbuk gergaji, serpihan kayu dll, tidak perlu menggunakan debarker.



2.Chipping: Gunakan a pemotong untuk memotong jerami, bahan ranting, dan potongan besar yang tidak bisa langsung dihancurkan menjadi potongan kecil.



3. Penghancuran: Bahan mentah dihancurkan dengan pabrik palu untuk membuat ukuran partikel kurang dari 5 mm. Hammer mill hanya dilengkapi dengan port umpan dan port pembuangan. Port pengumpan ditutup setelah pengumpanan untuk mengurangi keluarnya debu. Port pelepasan terhubung ke pemisah siklon. Pemisah siklon menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk memisahkan sisa-sisa, dan sisa-sisa tersebut disimpan di pengumpul debu, Gas dibuang melalui port material, dan gas dikeluarkan dari pemisah siklon dan kemudian diproses oleh filter pulsa. Semua debu yang terkumpul didaur ulang ke jalur produksi pelet.



4.Pengeringan: Beberapa bahan mentah memiliki kadar air 55% atau lebih tinggi hingga 65%, yang tidak memenuhi persyaratan pengepres pelet. Bahan baku dengan kadar air berlebih ini perlu dikeringkan agar kadar airnya memenuhi persyaratan granulasi, dan kadar air bahan baku setelah pengeringan sekitar 10%. Pengering proyek ini dilengkapi dengan pembakar biomassa, dan bahan bakarnya adalah pelet biomassa yang diproduksi oleh proyek jalur pelet.



5.Pengangkutan dan pengumpanan: bahan mentah disedot ke dalam lubang pengumpan mesin pelet melalui auger pengumpanan.

6.Pelleting : bahan mentah dimasukkan ke dalam mesin pelet melalui feeding auger, dan pelet yang sudah jadi dibentuk dengan cetakan ekstrusi. Proses ekstrusi merupakan proses fisik tanpa perekat dan tidak terjadi reaksi kimia, kecuali sambungan feeding auger. Peralatan disegel di dalam dan di luar lubang pembuangan.



7.Pengangkatan, pengangkutan, dan pendinginan: Pelet biomassa yang diberi pelet didinginkan secara alami melalui pengangkutan, sehingga suhunya dapat mencapai kondisi pengemasan dan penyimpanan, dan akhirnya diangkut ke gudang produk jadi. Proses ini menghasilkan debu dan kebisingan.



8.Pengemasan dan pembuatan palet pelet:Pelet panas terkompresi melewati penyaringan di ujung konveyor sabuk, dan pelet biomassa yang memenuhi syarat jatuh ke gudang produk jadi. Bagian bawah gudang produk jadi merupakan tempat pembuangan berbentuk corong. Produk jadi bisa langsung dimasukkan ke dalam kantong kemasan. Setelah pelet dikemas oleh mesin pengepakan dan pembuatan palet, bisa saja untuk dijual.


Similar Posts